Kamis, 21 April 2011

D. DINAMIKA PERADABAN GLOBAL


D. Dinamika Peradaban Global
            Menurut Arnold Y.Toynbee, seorang sejarawab asal Inggris, lahirnya peradaban itu diuraikan dengan teori challenge and respons. Peradaban itu lahir sebagai respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi dan menaklukan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidup.
            Penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia, agar meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan peradaban masyarakat akibat majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The Third Wave (1981), ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu:
  1. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM–1500 M.
  2. Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 M-1970 M.
  3. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M-sekarang.

Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi yang digunakan. Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi hijau. Dalam gelombang pertama ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Gelombang kedua adalah revolusi industri terutama di negara-negara Barat yang dimulai dengan revolusi industri di Inggris. Gelombang ketiga merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang. Gelombang ketiga terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang:
  1. Komunikasi dan data prosesing.
  2. Penerbangan dan angkasa luar.
  3. Energi alternatif dan energi yang dapat diperbaharui.
  4. Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi.

John Naisbitt dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara, terutama negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah:
  1. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
  2. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.
  3. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
  4. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
  5. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
  6. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
  7. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
  8. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
  9. Perubahan dari utara ke selatan.
  10. Perubahan dari suatu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.

Naisbitt dan Patricia Aburdance (1990) kembali mengemukakan lagi adanya sepuluh macam perubahan di era global, yaitu:
  1. Abad biologi.
  2. Bangunan sosialisme pasar bebas.
  3. Cara hidup global dan nasionalisme budaya.
  4. Dawarsa kepemimpinan wanita.
  5. Kebangkitan agama dan milenium baru.
  6. Kebangkitan dalam kesenian.
  7. Kemenangan individu.
  8. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an.
  9. Berkembangnya wilayah pasifik.
  10. Privatisasi/swastanisasi atas negara kesahjetraan.
Berdasarkan pada pendapat-pendapat di atas dapt diketahui bahwa peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan). Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian pesatnya.
Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang manusia berada pada era peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global, hubungan antarmanusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara (transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara lain.

C. EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD PERADABAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA


C. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial Budaya
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah (masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan). Data-data tentang masa prasejarah diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan diinterpretasi. Masa sejarah bermuda ketika adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan tulisan ini merupakan satu penemuan revolusioner yang genios. Bermula dari penciptaan properti dan lukisan objek, seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang, dan sebagainya; diikuti dengan indikasi angka; kemudian diikuti simbol yang mengindikasikan transaksi, nama, dan alamat yang bersangkutan; selanjutnya simbol untuk fenomena harian, hubungan antara mereka, dan akhirnya intisari, seperti warna, bentuk, dan konsep.
Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman prasejarah, yaitu:
a.       Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya untuk mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda disambung dengan kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.
b.      Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran seseorang kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dan bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa sejarah tertulis.

Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi zaman prasejarah, yaitu:
1.      Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman batu baru (Neolitikum)
2.      Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian hidup yang terdiri atas:
a.       Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana (tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi Epipaleolitik).
b.      Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.
c.       Masa kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi semituang besi.
Manusia berkembang dari homo menjadi human karena kebudayaan dan peradaban yang diciptakannya.
Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R. Soekmono (1973), dibagi menjadi empat masa, yaitu:
1.      Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5 masehi.
2.      Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
3.      Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan Majapahit sampai dengann akhir abad ke-19.
4.      Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan teknik modern kira-kira tahun 1900 sampai.

Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi, evolusi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu: peradaban.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. Sebagai contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid, obeliks, spinx) yang terkait dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya setempat. Peradaban kuno di Indonesia menghasilkan berbagai bangunan seni yang bernilai tinggi, seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan lain-lain.
Peradaban bangsa di Indonesia dimulai sejak masa kemahiran teknik atau zaman perundagian. Zaman perundagian terdiri dari dua masa, yaitu tradisi seni tulang perunggu dan tradisi tuang besi. Meskipun saat itu masih zaman prasejarah (masa sebelum mengenal tulisan), namun telah mengenal teknologi terbatas dan sederhana, yaitu pada upaya pemenuhan peralatan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam kehidupannya yang sudah mulai menetap. Di Indonesia, penggunaan logam sudah mulai dikenal beberapa abad sebelum masehi. Mereka menggunakan peralatan dari logam, seperti peralatan berburu, bercocok tanam, peralatan rumah tangga, dan lain-lain, tetapi tidak semua masyarakat dapat membuat peralatan itu. Membuat peralatan dari logam membutuhkan keahlian. Orang yang ahli membuat peralatan logam disebut undagi, tempat pembuatannya disebut perundagian. Beberapa contoh alat dari perunggu adalah kayak corong, nekara, bejana perunggu. Alat-alat ini ditemukan diberbagai daerah di Indonesia.
Peradaban bangsa Indonesia semakin maju dan berkembang estela datangnya pengaruh Hindu dan Budha ke Indonesia. Pengaruh tulisan dari budaya Hindu Budha membawa dampak besar bagi peradaban Indonesia, yaitu memasuki masa sejarah (masa mengenal bahasa tulis). Salah satu hasil budaya tulis di Indonesia adalah prasasti. Huruf yang dipakai dalam prasasti yanng ditemukan Sejak tahun 400M adalah Pallawa dan bahasa Sanksekerta. Kemampuan baca tulis masyarakat Indonesia lama-kelamaan berpengaruh dalam bidang kesustraan, yaitu munculnya banyak kitab-kitab kuno ini dapat ditelusuri peradaban bangsa Indonesia terutama dalam masa kerajaan. Peradaban bangsa semakin berkembang dengan masuknya pengaruh Islam dan masuknya pengaruh Islam dan masuknya peradaban bangsa Barat Eropa, termasuk pengaruh agama Kristen Katolik. Dewasa ini, pengaruh peradaban global semakin kuat akibat kemajuan bidang komunikasi dan informasi.

Sabtu, 16 April 2011

MANUSIA SEBAGAI MAHKLUK BERADAB DAN MASYARAKAT ADAB


B. Manusia Sebagai Mahkluk Beradab dan Masyarakat Beradab
            Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Peradaban tidak hanya merujuk pada wujud benda hasil budaya, tetapi juga wujud gagasan dan prilaku manusia. Kebudayaan merupakan keseluruhan dari hasil budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa.
-         Kebudayaan berwujud gagasan/ide,perilaku/aktivitas, dan benda-benda.
-         Sedangkan Peradaban adalah bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah, dan maju. Jadi peradaban termasuk pula di dalamnya gagasan dan perilaku manusia yang tinggi, halus, dan maju.
Peradaban sebagai produk yang bernilai tinggi, halus, indah, dan maju menunjukan bahwa manusia memanglah merupakan mahkluk yang memiliki kecerdasan, keberadaban, dan kemauan yang kuat. Manusia merupakan mahkluk yang memiliki kecerdasan, keberadaban, dan kemauan yang kuat. Manusia merupakan mahkluk yang beradab sehingga mampu menghasilkan peradaban. Di samping itu, manusia sebagai mahkluk social juga mampu menciptakan masyarakat yang beradab.
Adab artinya sopan. Manusia sebagai mahkluk yang beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahklak, dan berbudi pekerti yang luhur menunjuk pada perilaku manusia. Orang yang beradab adalah orang yang berkesopanan, berahklak, dan berbudi pekerti dalam perilaku, termasuk pula dalam gagasan-gagasannya. Manusia yang beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara cipta, rasa, dan karsa.
Namur dalam perkembangannya manusia bisa jatuh dalam perilaku yang tidak kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya. Manusia tersebut melanggar hakikat kemanusiaannya sendiri.
Manusia yanng beradab tentunya ingin hidup dilingkungan yang beradab pula. Sehingga terbentuklah masyarakat yang beradab. Dewasa ini, masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society). Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety civiles. Istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani. Secara etimologis, dapat dinyatakan masyarakat madani dapat dinyatakan sebagai masyarakat yang teratur dan beradab.
Visi Indonesia 2020 juga bisa dikatalan membentuk masyarakat madani Indonesia, yaitu suatu masyarakat yang memiliki keadaban demokratis.

Jumat, 15 April 2011

MANUSIA DAN PERADABAN

A. Hakikat Peradaban
    Peradaban erat kaitannya dengan kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat indranya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian.Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Hasil atau produk manusia inilah yang menghasilkan peradaban.
  Peradaban berasal dari kata adab yang diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berahklak, yanng semuanya menunjuk pada sifat tinggi dan mulia. Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercemin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. 
   Istilah peradaban sering dipakai untuk hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan, dan teknologi, adat, sopan santun, serta pergaulan. Selain itu, kepandaian menulis, organisasi bernegara, serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.Peradaban menunjuk pada hasil kebudayaan yang bernilai tinggi dan maju. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa setiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban. Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yangtelah mencapai kemajuan tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni yang telah maju.
  Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan tingkat pendidikan. Dengan demikian, suatu bangsa yang yang memiliki kebudayaan tinggi (peradaban) dapat dinilai dari tingkat pendidikan, kemajuan teknologi, dan ilmu pengetahuan yang dimiliki.Pendidikan, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat akan senantiasa berkembang. Oleh karena itu, peradaban masyarakat juga akan berkembang sesuai dengan zamannya.
   Kemajuan teknologi bisa dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yanng dibentuk, dan lain-lain. Contoh bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi pada masa lampau adalah yang tinggal di lembah Sungai Nil, lembah Sungai Eufrat Inggris, lembah Sungai Indus, dan lembah Sungai Hoang Ho Cina.
   Ada berbagai keajaiban di dunia yang merupakan peradaban di masanya:
1. Piramida di Mesir merupakan makam raja-raja mesir kuno.
2. Taman gantung di Babylonia.
3. Tembok raksasa dengan panjang 6.500 km di RRC.
4. Menara  Pisa di Italia.
5. Menara Eiffel di Paris.
6. Candi Borobudur di Indonesia.
7. Taj Mahal di India.
8. Patung Zeus yang tingginya 14 m dan seluruhnya terbuat dari emas.
9. Kuil Artemis merupakan kuil terbesar di Yunani.
10.Mausoleum Halicarnacus, kuburan yang dibangun oleh Ratu Artemesia untuk mengenang suaminya Raja Maulosus dari Carla.
11. Colussus, yaitu patung perunggu dewa matahari dari Rhodes.
12. Pharos, yaitu patung yang tingginya hingga 130 m dari Alexandria.
13. Gedung Parlemen Inggris di London.
14. Kabah di Mekah Saudi Arabia.
15. Colosseum di Roma Italia.

   Salah satu ciri yang terpenting dari bangsa yang memiliki peradaban adalah bangsa yang tidak hanya mempunyai cultured tapi juga lettered artinya melek huruf. Namun pengertiannya disini yakni, tidak hanya melek huruf tapi tarafnya yang lebih tinggi yakni bangsa yang terdidik.


sambungan..............

MANUSIA SEBAGAI MAHKLUK INDIVIDU,SOSIAL,BUDAYA

Manusia sebagai mahluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan cara kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.
Manusia sebagai mahluk sosial. Manusia sebagai individu tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah mahluk sosial dan mahluk bermasyarakat.
Manusia sebagai mahluk budaya. Artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan, dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik untuk dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.

Kamis, 14 April 2011

PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA

PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA 
Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah filsafat(fhilosofhia).
Dari filsafa lahir tiga cabang ilmu pengetahuan:
1.      Natural science(ilmu-ilmu alam meliputi; fisika,kimia,biologi, dll)
2.      Social sciences(ilmu-ilmu sosial meliputi; sejarah,politik, ekonnomi, dll)
3.      Humanities(ilmu-ilmu budaya meliputi; bahasa,agama, kesenian dll)
Ilmu sosial dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagaiobjek yang dipelajarinya.Objek social science adalah manusia sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu sosial adalah focus of interest (pusat perhatian). 
Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar  dalam kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya (homohumanus), dan masalah-masalah yang menyertainya , sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep –konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

HOMOHUMANUS  “MANUSIAWI           “
Sikap yang menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat tinggi dengan segala hak-haknya (harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan atau sesuai dengan fitrahnyamakhluk Tuhan).
BERBUDAYA
Perilakunya dituntun oleh akal budi sehhingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Allah.
HALUS
Kehalusan bertingkah laku perbuatan lemah lembut , sopan santun , budi bahasa dan beradab (ahlak).

DALAM UU NO.20 TAHUN 2003
Fungsi dari pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
    Tujuan dari Pendidikan Nasional  adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif , mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Dalam penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai cultural dan kemajuan bangsa sebagai suatu kesatuan  yang sistemik dengan sistem terbuka dan multi makna, suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
2.                      Tanggung jawab pendidikan masa depan tidak hanya meneruskan nilai-nilai , mentransfer iptek semata tetapi juga melahirkan warga negara berkesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan. Namun juga mempersiapkan tenaga kerja profesional, komppetitif, produktif,dalam konteks kehidupan yang dinamis. Serta mengubah sistem berfikir , sikap hidup dan perilaku berkarya individu maupun kelompok dalam rangka memprakarsai perubahan sosial dan mendorong perubahan kearah kemajuan, adil dan bebas.
     Untuk mengantisipasi dampak negatif kemajuan iptek dan lajunya arus globalisasi yang cepat menya dari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian. Secara pilisopi kemampuan tersebut merupakan kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baikn sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara maupun sebagai bagian dari alam.
      Abad 20 di amerika dan eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa sistem pendidikan modern yang sekuler telah menghasilkan para saintis dan teknokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang memiliki tntegritas keperibadian yang matang.
     Lapran lima puluh tahun dari nation society for the study of education tahun 1958, program studi general education di amerika, dilatar belakangi oleh empat hal :
1.      Sebagai reaksi masyarakat trhadap spesialisasi telah mencewakan hasil-hasil temuannya yang menakjubkan sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
2.      Sebagai reaksi trhadap kepincangan penguasaan minat-minat khusus dalam  memperoleh peradaban yang lebih luas.
3.      Sebagai reaksi pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa.
4.      Sebagai reaksi terhadap pormalism dalam pendidikan liberal.
Konsep Pendidikan Umum (General Education) pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya. Program pendidikan yang membina dan mengembangkan seluruh aspek keperibadian siswa dan mahasiswa

Philip H. Phenix (1963:8) merumuskana tujuan pendidikan umum :
A complete person should be skilled in the us of speech, simbol and gesture, factually will informed, capale of creating and apresiating object of esthetic significance endowed with a rich and disclipined life or relation to self and other able to make wise dection and to judge between right and wrong enfosed of an integral outlook.
Artinya manusia yang memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, simbol, isyarat dapat menerima informasi fertual dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya maupun oranglain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksana, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral.
Yang melatarbelakangi lahirnya General Education
Reaksi terhadap kecendrungan masyarakat moderen yang mendewakan produk teknologi dan cendrung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai akibat dari produk sistem pendidikan moderen yang sekular yaitu pendidikan yang mementingkan pengambangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang  bersipat universal nyaris terabaikan. Seharusnya menurut Philip H. Phenik (1954:6) enam pola makna esensial bagi mahasiswa:
Makna simbolycs, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung, makna empirics, yaitu kemampuan untuk memakai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyeledikan empiris.
Makna ethics yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk.
Makna synoetics, yakni kemampuan berpikir logis, rasional sehingga memaknai benar dan salah
Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama, atau berfilsafat.
 Keenam pola makna diatas dikemas dalam bentuk general education (pendidikan umum).

Bagaimana pendidikan education di indonesia ?
General education/ pendidikan umum yang ada di amerika telah dikolaborasi oleh para ahli pendidikan di indonesia menjadi studi/matakuliah yang dulu disebut MKDU.
MKDU (Matakuliah pengembangan keperibadian yang meliputi : pendidikan pancasila, pendidikan  agama  dan pendidikan kewiraan nasional) dan kelompok matakuliah
MBB (Matakuliah berkehidupan bermasyarakat yang meliputi matakuliah ISD,IBD dan IAD) melebur menjadi matakuliah ISBD.
Pemetaan aspek pembelajaran dalam kelompok matakuliah:
MPK, MKK (keahlian dan Keilmuan ) “lerning to know”. MKB (Kahlian Berkarya)”Lerning to do”. MPB (Prilaku Berkarya) “ Lerning ToBe”. MBB (Berkehidupan Bermasyarakat)”Lerning to live together”.
MPK (Mata kuliah Pengembangan Keperibadian) Penghayatan nilai dan keperibadian “lerning to be morally.
Klompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia indonesia yang bermain dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti yang luhur, berkeperibadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Agama, ISBD, Pancasila).

VISI DAN MISI "Konpetensi  Kelompok Mata Kuliah MBB"
(Berkehidupan bekmasyarakat)”Learning to live together”.

Visi dari MBB
1.      Menjadi sumber nilai, moral, estetika dan penduaan bagi penyelenggaraan pendidikan dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kemampuan pemahaman tentang:
2.      Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan mahluk sosial didalam kehidupan bermasyarakat dalam berpedoman kepada kebudayaan melalui peranata pendidikan.
3.      Tanggungjawab manusia terhadap sumberdaya alam dan lingkungan dalam berkehidupan dan bermasyarakat baik nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.

Misi MBB
      Adalah memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas serta keyakinan kepada mahasiawa sebagai  bekal hidup masyarakat selaku individu, mahluk sosial yang beradab, bertanggung jawab terhadap sumberdaya alam dan lingkungannya.
 
Kompetensi MBB
1.      Kompetensi MBB yangdituju ialah agar mahasiswa menguasai kemampuan berpikir rasional berwawasan luas, berjiwa besar sebagai manusia yang intlektual, beradab dan bermanfaaat yang bertanggung jawab terhadap:
2.      Terwujudnya estetika, etika dan moral atau nilai-nilai budaya bagiketeraturan, kebersamaan kebersamaan dan kesejahtraan hidup bermasyarakat.
3.      Terpeliharanya sumberdaya alam dan lingkungannya.

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
PENGERTIAN ISBD
ISBD sebagai integraasi ISD dan IBD membveriukan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mhs sehingga mampu mangkaji masahah sosial kemanusiaan dan budaya. Selanjutnya mhs peka, tanggap, kritis dan berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif (pembangunan karakter Manusia).
ISBD sebagai kajuian maslah sosial, kemampuan dan budaya sekaligus pula memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintegrasi. ISBD bukanlah sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanya suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial yang berbudaya dan masalah-masalah terwujud dari padanya.

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)



Adalah salah satu mata kuliah umum termasuk pada matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB). ISBD merupakan matakuliah dasar mengenai pengembangan keperibadian dan wawasan sosial budaya mahasiswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah sosial budaya dan kemasyarakatan yang timbimbul pada masyarakat.
Usaha pendidikan dalam menelaah masalah sosial dengan dengan menggunakan fakta, kosep dan teori-teori yang diperoleh dan di kembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan dalam lapangan ilmu-ilmu sosial.
FUNGSI  ISBD
Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialbudaya dapat di tingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.

VISI ISBD
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang keritis, peka dan aktif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

MISI ISBD
Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikp  kritis, peka dan arif pad mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan mahluk sosial yang beradab seta bertanggung jawab terhadap sumberdaya dan lingkungannya.

KOMPETENSI ISBD
Menjadi ilmuan dan profesional yang berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis, serta memiliki apresiasi kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis berkeadaan sertaikut berperan mencari solusi pemecahan sosial budaya secara arif.

TUJUAN ISBD
1.      Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
2.      Menumbuhkan sikap kritis, peka dan aktif dalam memahami dan keragaman dan kesederajatan manusia  dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan masyarakat.
3.      Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan pada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat, sebagai individu dan mahluk sosial yang beradab dalam memperktikan pengetahuan akademik dan keahliannya.
4.      Mahluk sosial yang beradab dalam memperaktekan pengetahuan akademik dan keahliannya.

LANDASAN HISTORIS
1.      Nenek moyang kita orang beragama terbukti dengan peninggalan sejarahnya.
2.      Memiliki warisan budaya dan peradaban yang tinggi
3.      Bangsa indonesia dikenal sebagai
4.      Bangsa yang ramah , cinta damay, toleran dan bergotong royong.

LANDASAN FILOSOFIS
1.      Bangsa indonesia memiliki falsafah
2.      Hidup pancasila
3.      Ketuhanan yang maha esa
4.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
5.      Persatuan indonesia
6.      Kerakyatan yang dipinpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
7.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

LANDASAN YURIDIS FORMAL
1.      Uud 45 pasal 30,31
2.      UU no 20 tahun 2003 ttg Sisdiknas
3.      Kep.Mendiknas NO. 232/U/2000 dan no. 45/U2002) ttg kurikulum inti.
4.      KEP. Dirjen  Dikit.no 30/DIK TI/Kep/2003 ttg rambu-rambu pelak MPK di PT.
5.      Surat Edaran Dirjen Dikti :No 1058?D/T/ 2003 ttg Pelak kep dirjen Dikti No 30
6.      KEP. Dirjen Dikti : No 29/DIKTI/Kep/2004 ttg pengangkatan tim pembina kel MPK dan MBB.

LANDASAN PEDAGOSIS
1.      Tujuan Pendidikan
2.      Mewujudkan manusia indonesia seutuhnya
3. Mewujudkan manusia indonesia seutuhnya diperlkan satu peroses secara terencana  terusmenerus dan berkesinambungan  (disebut proses pendidikan)
4.      Kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat perlu adanya pewarisan pengetahuan nilai  religi dan sosial budaya.
5.  Dalam pergaulan global perlu mempertahankan jatidiri sebagai bangsa yang beragama, berdaulat dan bermartabat.

LATARBELAKANG DIAJARKANNYA ISBD
 Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi:
1.           Kemampuan personal : dimana para tenaga ahli memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap, tingkahlaku dan tindakan yang mencerminkan keperibadian indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan  yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat indonesia.
2.                  Kemampuan kademis : kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analistis mampu berpikir logis, kritis, analisis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatif pemecahan.
                   Kemampuan profesional : kemampuan dalam bidang propesi tentang ahli yang bersangkutan para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

PENGERTIAN ILMU SOSIAL, ILMU BUDAYA DAN ISBD

PENGERTIAN ILMU SOSIAL, ILMU BUDAYA DAN ISBD
 
a. Pengertian Ilmu Sosial
Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia), dari filsafat lahir tiga cabang ilmu pengetahuan :
1. Natural Science (ilmu-ilmu alam meliputi : fisika, kimia, biologi dll)
2. Social Sciences (ilmu-ilmu social meliputi : sejarah, politik, ekonomi dll)
3. Humanities (ilmu-ilmu budaya meliputi : bahasa, agama, kesenian dll)
Dalam dunia pengajaran, ilmu-ilmu social mengalami perkembangan sehingga timbul faham STUDI SOSIAL (social studies. Kalau di Indonesia (IPS). Paham studi social dipergunakan bagi keperluan pendidikan dan pengajaran bukan disiplin ilmu yang mandiri. Studi social/IPS adalah ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di SD dan Menengah (elementary and secondary school). IPS adalah fusi dari sejumlah mata pelajaran social. Maka ilmu-ilmu social merupakan dasar dari IPS, tapi tidak berarti seluruh ilmu-ilmu social menjadi bahan IPS. Tingkat usia, jenjang pendidikan dan perkembangan pengetahuan anak didik menentukan materi-materi ilmu-ilmu social mana yang tepat menjadi pokok bahasan dalam IPS.
Ilmu social dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. Ilmu-ilmu social belum mempunyai kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh bagian terbesar masyarakat. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang selalu berubah-ubah.
Ilmu-ilmu social baru pada tahapan analisis dinamika, artinya baru sampai pada analisis-analisis tentang masyarakat manusia dalam keadaan bergerak. Jadi untuk melihat perbedaan antara social science dengan natural science dilihat dari objek formanya, artinya objek social science adalah manusia sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu social adalah focus of interest (pusat perhatian), missal ilmu ekonomi yang menjadi pusat yang dipelajarinya adalah usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan materilnya dari bahan-bahan yang terbatas ketersediannya. Ilmu politik pusat perhatiannya mengenai kekuasaan manusia dst.
 
b. Ilmu Budaya
Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai mahluk berbudaya (homohumanus) dan masalah-masalah yang menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Materi ilmu budaya dari bahan pengetahuan humanniora seperti filsafat, teleologia, ilmu hokum, sejarah, bahasa, kesusastraan dan seni. Humaniora mengajarkan bahan ajaran yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia lebih manusiawi.
Humaniora adalah seperangkat sikap, perilaku, moral manusia terhadap sesamanya
Humanities adalah pengetahuan kebudayaan
 
c. ISBD
Untuk melihat apa itu ISBD bias dilihat dari materi kuliah I, ISBD sebagai General Education. Diawali dari historinya, bahwa program studi general education / pendidikan umum yang ada di Amerika telah dikolaborasi oleh para ahli pendidikan di Indonesia menjadi studi/mata kuliah yang dulu disebut MKDU. MKDU di bagi menjadi dua kelompok yaitu MPK (mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang meliputi : Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidkan Kewiraaan Nasional) dan kelompok mata kuliah MBB (mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD, IBD dan IAD) dan IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.

Sumber bacaan :
ISD, Abu Ahmadi, Rineka Cipta, Jakarta, 1997
Sosiologi Suatu Pengantar, Soejono Soekanto, Rajawali, Jakarta, 2002

ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar)

ISBD yang sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 44/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Matakuliah Berkehidupan  Bermasyarakat di Perguruan Tinggi. Materi yang dibahas meliputi Pengantar ISBD; Manusia  sebagai Makhluk Budaya; Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial; Manusia dan Peradaban;  Manusia: Keragaman dan Kesetaraan; Manusia: Nilai, Moral, dan Hukum; Manusia: Sains,  Teknologi, dan Seni; Manusia dan Lingkungan.